don't talk to me

Rabu, 10 November 2010

Bahasa Indonesia Dipelajari Oleh 45 Negara di Dunia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwFZGsXGJ7t3HAZ4TXKLhcIg3e8Gcrqcahj_KjUYsg6Bu2OOV1cgrQh1GVApu8JqbxmIuo8WfdJuqUokDCTIOeUpPNWXx5MRj376VCFfmPpNDLtkE8xSIHsYNAoTsRF-9uwKGCW_CfWBRC/s1600/bahasa-indonesia1.jpg


Bahasa merupakan hal yang sangat penting di dalam melakukan komunikasi. Suatu bangsa akan lebih dikenal, apabila, bahasa nasionalnya menjadi salah satu bahasa yang dipergunakan oleh bangsa lain di dunia.

Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu, Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu, ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Jakarta.

“Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh, Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.

Untuk kepentingan diplomasi, dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.


Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia, untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang handal.

Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional, maupun global.

Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya.

Dendy Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lokal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global, dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing.

Artinya, orang Indonesia sudah bisa mempergunakan bahasa Indonesia di 45 negara tersebut. Asyik, ya?

3 Cerita Lucu yang Kocak Abis

Suatu hari....datang seorang lelaki hendak membeli obat

pedagang : ada yg bisa saya bantu ?
pembeli : y, apa ada obat sakit kepala ?
pedagang : oh maaf, ini toko elektronik, bukan apotek
pembeli : apa ada obat kuat ?
pedagang : sudah saya bilang tidak ada.....
pembeli : klo begitu, apa ada obat sakit gigi ?
pedagang : jika anda masih menanyakan obat, saya akan paku mulut anda....!!!
pembeli : apa ada paku ?
pedagang : tidak ada, ini bukan toko bangunan...!!!!
pembeli : klo begitu....apa ada obat batuk ?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmeDkuO1fOQdHPzdGZ39Uj_nTrKsjSUaJtOFe00gXqISxQgmBnwYU-v-T4c94UNMQ0UyaPhjpEf_eyoyg2lV7JAl6bPSvQYhZSfHV6d-jDT4RENZIrV7ixJnwqIDHO2Qr-zpbf7sxcdmc/s1600/dog+no+enter.jpg

Jam Di Surga

Bermula saat ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu sorga. Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas di sana.

Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana layaknya yang terlihat di bandara udara saja.

Tetapi ada perbedaannya dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di sorga juga berbeda kecepatan putarannya.

Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana.

"Hi..malaikat, mengapa jam-jam ini putarannya berbeda-beda," tanya manusia tersebut kepada malaikat.

"Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup," jawab sang malaikat.

"Semakin jujur pemerintahan di negara Anda, jam negara Anda disini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya," lanjut sang malaikat.

"Coba lihat," kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, "jam Philipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh."

"Itu lagi...itu lagi...!!!!" seru yang lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu Seseseko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina."

Mereka semua terlihat asik menikmati perputaran jam-jam tersebut. Tapi mereka mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. Salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi.

"Hi..malaikat, dimanakah gerangan jam Indonesia?" tanya manusia tersebut.

"Oh, jam Indonesia...Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok dijadikan kipas angin," jawab sang malaikat


Belum Tahu Surga Dunia

Seorang pemuda desa kuat iman, sampai saat mau meninggal di umur 90 masih perjaka asli.

Dia pun ingin tulisan di batu nisan nya sebagai berikut: “Aku lahir perjaka, muda perjaka, tua perjaka, dan mati juga masih perjaka.”

Tukang batu nisan bingung karena tulisannya kepanjangan, akhirnya ditulisnya sebagai berikut:

“BELUM TAHU SURGA DUNIA”

Meng Zhaoguo, Petani yang Pernah Bercinta Dengan Alien

 
Seorang petani di China mengaku ngeseks dengan alien dan ia menggambarkan jika alien perempuan itu bertinggi tiga meter, memiliki 12 jari, dan kakinya dipenuhi bulu.
 
Pria bernama Meng Zhaoguo yang bekerja di Kota Wuchang, Heilingjiang, sebagai petani pada tahun 1994 ketika ia melihat sebuah obyek metalik ia berpendar dan melintasi pegunungan. Awalnya ia menduga itu adalah helikopter yang jatuh namun saat mendekat ia bingung dan kemudian bisa berkomunikasi dengan orang lain.
 
Malam harinya alien perempuan muncul dan meminta berhubungan intim. Petani ini kemudian menerima ajakan itu dan mengaku mereka sempat melayang dengan tinggi 40 sentimeter. “Saya tidak percaya pada awalnya namun setelah melihatnya saya baru percaya,” katanya.
 
Untuk membuktikan ucapannya, Meng melalui tes kebohongan untuk memastikan apa yang dikatakannya benar. Namun, ia berhasil melalui tes itu. Meng juga bertemu dengan mahluk planet lain.
 
“Alien itu menunjukkan sebuah kristal dan saya bisa melihat hutan, gunung es, dan fosil di bumi,” jelasnya. Alien itu juga mengatakan bahwa anak hasil hubungan seks itu akan lahir 60 tahun kemudian. Sebelumnya di China muncul penampakan benda yang mirip piringan di Bandara Hangzhou pada Juni lalu dan membuat bandara tersebut ditutup.

4 Hal Perbedaan Jatuh Cinta dengan Kagum

Setiap orang memang memiliki waktunya sendiri untuk memutuskan jatuh cinta menjadi pilihan untuk mencintai. Tetapi tak jarang juga pilihan itu diwarnai oleh euforia perasaan yang kemudian diakhiri dengan berakhirnya hubungan secepat kilat. Alhasil kita merasa salah memilih dan menangis berminggu-minggu karena menyesali keputusan yang telah diambil.



Tetapi sebenarnya ada cara untuk mengukur apakah kita terlalu cepat jatuh cinta sehingga proses mendefinisikan cinta menjadi terburu-buru. Dan cara itu adalah:

Kenali perbedaan antara jatuh cinta dengan kagum
 
Menurut Lynn Harris, penasehat hubungan yang menulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, jatuh cinta dan kagum pada seseorang hanya dipisahkan oleh garis tipis. Bahkan tak jarang keduanya datang secara bersamaan.

Itu mengapa kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita sangat nyaman untuk berada di sampingnya? “Tak hanya sekadar nyaman, tapi juga bebas untuk menjadi diri sendiri serta memberikan kebebasan yang sama pada calon cinta baru kita,” ucap Harris.

Karena sebuah hubungan akan selalu diwarnai dengan kekurangan dan kelebihan dari dua belah pihak, maka yang perlu kita pertimbangkan adalah seberapa siap kita dan calon pasangan menerimanya.

Amati speed perkenalan yang kita gunakan
 
Sebenarnya kita yang paling mengerti seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenal lawan jenis yang kemudian diikuti dengan keputusan mencintainya. Jika memang dirasa terlalu cepat, jangan sungkan untuk mengatakannya pada calon pasangan. “Katakan saja bahwa kita butuh mengenal dia dengan ritme yang kita miliki,” Haris menyarankan.

Waspada reaksi impulsif
 
Tanpa kita sadari, saat tengah melakukan pendekatan dengan seorang laki-laki, biasanya kita akan menghubungi dia sesering mungkin. Dalam sehari bisa jadi ada lebih dari 5 telepon dari kita yang masih harus dilengkapi dengan SMS singkat hanya untuk bertanya, “Sudah makan?”

Menurut Harris, telepon dan SMS yang terlalu sering dalam satu hari bisa diinterpretasikan salah oleh "target" kita. “Pelankan kecepatan kita, dan nikmatilah momen dimana kita benar-benar bisa bercerita banyak hanya dengan satu kali telepon.”
Saat respons dari calon pasangan sudah terlihat positif, kita bisa meningkatkan intensitas perhatian melalui telepon dan SMS. “Bahkan saat kita sudah resmi pacaran, semua itu bisa kita ekspresikan dengan lebih leluasa.”

Jangan terlalu sering membicarakan masa depan
 
Jika kita belum resmi berpacaran dengan si dia, pembicaraan mengenai membentuk sebuah keluarga bukanlah topik yang cukup pas. Terlebih jika kita terlalu sering memancing topik tersebut. “Ini akan mengesankan kita hanya ingin resmi menyandang status in a relationship,”  ucap Laurie Puhn, JD, penulis Instant Persuasion: How to Change Your Words to Change Your Life.

Bila terlalu sering membahas topik ini, pola interaksi yang terbentuk hanya akan berpusat pada keinginan kita, bukan pada interaksi antara kita dengan calon pasangan kita. Itu mengapa Puhn menyarankan agar kita pergi ke tempat-tempat yang bisa menunjukkan kualitas kebersamaan kita dengan calon pasangan. “Fokuslah pada interaksi Anda berdua,” katanya.

Curhat Istri, Aku Masih Perawan Karena Suamiku Seorang Gay


Berikut curahan hati seorang istri yang saya ambil dari sabdaspace.org. Sang istri kecewa karena ternyata suami seorang penyuka sejenis alias gay. Mungkin anda punya pendapat.
Sebut saja rina, setahun sudah pernikahannya, saat ini kami tidak tahu apa yang menjadi prinsip baginya masih mempertahankan pernikahannya, menutup diri, dan hampir putus komunikasi dengannya, itulah yang terjadi saat ini dengannya. bermacam-macam dugaan yang muncul dalam pikiran kami :
-Apa ia takut karena awalnya pernikahannya ditentang oleh ayah dengan alasan calon suaminya sudah terlalu Tua.
- Apa ia malu besar dan takut pada keluarga karena ternyata apa yang menjadi gosip kini benar adanya dan telah dibuktikan olehnya sendiri. (Rina bertemu dengan pacar suaminya/pasangan homo dan mengaku telah melakukan hubungan intim berkali-kali dan masih melakukannya tiap kali bertemu)

-Apa ia berprinsip "Apa yang dipersatukan Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh manusia"

-Apa ia takut menyandang status JANDA, dan merasa malu pada orang-orang, karena pernikahannya itu lewat perjodohan mertuanya dan tanpa perkenalan dan pacaran. sementara umurnya masih muda dan perbedaan usia mereka 13 tahun

-Apa ia terlalu sayang pada suaminya yang Gay itu, padahal secara kasat mata suaminya itu termasuk "BURUK RUPA" berbeda dengan Rina yg walau gadis kampung ia masih muda, cantik dan berpendidikan.

-Apa ia tidak mau hidup sederhana lagi karena mertuanya yang kaya raya dan sudah terbiasa dengan gaya hidup keluarga suaminya

-Apa ada campur tangan kuasa gelap dari pihak lain yang merubah kepribadian rina, karena sejak pernikahannya ia tidak pernah menelepon dan mengangkat telepon dari keluarga, dan ia mengaku kalo ia sangat cinta pada suaminya itu, sementara suaminya telah membuat pernyataan "Lebih baik aku ceraikan kamu dari pada aku harus tinggalkan dia". dan mertuanya sudah mengaku salah, malu pada keluarga kami, dan menyarankan agar Rina meninggalkan anaknya yang Gay itu.

Apa yang harus keluarga kami lakukan, karena tidak ada yang diharapkan lagi dari pernikahannya itu, walau tidur sekamar hingga kini Rina masih perawan dan belum pernah dinafkahin secara lahir dan batin. apakah kami salah jika kami mengusulkan untuk cerai? karena kami yakin rina yang masih muda juga perlu keadilan, suatu saat dia akan dapat cinta sejati karena begitu setianya mendampingin suaminya yang sudah GILA besar. walau cinta itu tidak ia dapatkan dari sumainya. tapi setidaknya kami ingin menyelamatkannya.

Apa yang harus kami lakukan? salahkah jika kami berusaha untuk memisahkan mereka, walau sebenarnya kami kuatir perceraian membuatnya prustasi dan stress. 
 
mohon saran dari teman2. Trimakasih.

9 Cara Ampuh Obati Sakit Gigi

Sakit gigi sangat umum, tetapi adalah penyebab ketidaknyamanan besar dan rasa sakit. Ada beberapa penyebab sakit gigi seperti peradangan dan infeksi pada kerusakan, gigi gigi atau kondisi suhu ekstrim. kebersihan oral sangat penting bagi kesehatan umum. Selain menyikat dan membersihkan gigi dan gusi dengan benar Anda harus memastikan untuk mengambil diet yang tepat. Asupan gula harus dipotong down untuk kesehatan mulut yang baik.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTmLnCYybSC4qokk1RwxyVccMAwpepBMkUEbp-Y4NioYClfZ7q7p9fZ_dBzyCViVOf-LwEB7woSLBE8axrJdVoeUBfnUzRqQhd_bv_PHyWjXLKxhySFYliK75ikOlbS1rprczW0xd_rPY/s400/tooth.jpg

Sakit gigi dapat menyembuhkan berbagai cara. Jika Anda menderita kerusakan gigi maka anda harus mengunjungi dokter gigi untuk memiliki Anda diperlakukan secara profesional. Infeksi pada gigi dan gusi biasanya dapat diobati dengan antibiotik. Ada solusi alami dan berbagai rumah juga yang membantu menyembuhkan sakit gigi Anda lebih cepat. Mari kita membahas beberapa rumah solusi untuk sakit gigi.
  1. Tempatkan sepotong bawang pada gigi atau mengunyah selama beberapa menit. Ini adalah obat yang sangat baik untuk sakit gigi.
  2. rumput gandum Mengunyah bekerja sangat baik dalam membunuh bakteri di gigi. Ini juga membersihkan dari racun dan membuat gigi sehat dan string.
  3. Mengunyah cengkeh juga merupakan obat yang sangat baik untuk sakit gigi. Minyak cengkeh dapat digunakan untuk memijat lembut gigi membusuk untuk hasil yang bagus.
  4. Campuran sejumput lada di seperempat sendok garam umum dan gosokkan pada gigi anda. Campuran ini tidak hanya membunuh bakteri pada gigi, tetapi juga membersihkan mereka dari racun dan agen berbahaya lainnya.
  5. Campuran sejumput asafetida di beberapa jus lemon dan panas campuran sedikit. Kemudian pijat di gigi Anda. Asafetida memiliki anti bakteri kualitas yang sangat baik.
  6. Penerapan paket es di pipi dan rahang membantu dalam mengurangi rasa sakit dan juga melemaskan gigi.
  7. cengkeh Bawang putih memiliki sifat anti bakteri yang sangat baik. Menempatkan siung bawang putih pada gigi membantu dalam menyembuhkan sakit gigi.
  8. Makan buah-buahan kaya vitamin C sangat baik untuk gigi. Minum jus lemon dan makan buah-buahan sitrat lainnya membantu menjaga kesehatan gigi.
  9. Menerapkan campuran minyak mustard dan bubuk kunyit pada gigi juga merupakan penyembuh yang sangat bagus.

Obama Mau Makan di Pinggir Jalan: Bakso, Nasi Goreng, Soto, Semua Nikmat

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan rasa terima kasih atas jamuan makan malam kenegaraan yang digelar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/11/2010).


"Terima kasih atas bakso, nasi goreng, emping, dan kerupuk. Semuanya nikmat," ujar Obama di depan para tamu undangan.

Obama menyampaikan pidato singkatnya setelah Presiden SBY. Selain nasi goreng, bakso, emping, kerupuk, pihak Istana Kepresidenan juga menghidangkan bakpao, bebek asap dengan asparagus, mi, telur ceplok, sate daging dengan bumbu kacang, udang galah goreng tepung dan acar, serta pisang bakar keju dan es krim kopyor.

 
Presiden AS Barack Obama memberikansambutan dalam jamuan kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/11) malam, yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hadir dalam acara itu Ny Ani Yudhoyono (kedua dari kiri), Michelle Obama (kedua dari kanan), Ketua MPR Taufik Kiemas (kiri) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Empat tahun lebih kurang si kecil Barry (julukan akrab Presiden Amerika Serikat Barack Obama) hidup di Jakarta dan belajar di sekolah Katolik SD Fransiscus Asisi di Tebet serta Sekolah Dasar Negeri 1 (SD Besuki) di Menteng. Atas pengalamannya hidup di Jakarta sampai usia 10 tahun sejak 1967 ini, banyak orang Indonesia berharap Obama akan melakukan banyak hal untuk Indonesia.

Berikut ini petikan wawancara tertulis Kompas dengan Obama, Selasa (9/11/2010), semasa Presiden Amerika Serikat ini masih melakukan kunjungan tiga harinya di India.

Bagaimana perasaan Anda bisa datang lagi ke Indonesia?

Pulang kampung nih! (I’ve come back to my hometown!) Saya melewatkan sebagian masa kecil saya yang indah di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi bagian dari diri saya....

Saya sungguh senang bisa kembali di negeri yang indah ini dan menunjukkan kepada Michelle kota tempat dulu saya pernah tinggal.

Kalau saja bisa, suatu ketika nanti pengin saya kembali ke sini sebagai warga biasa sehingga saya bisa berjalan-jalan dengan bebas, mengunjungi teman-teman lama, dan berhenti di pinggir jalan untuk makan soto ayam....

Meskipun demikian, kepentingan AS yang kuat dan berkembang di Indonesia tidak berakar dari perasaan pribadi saya. Akan tetapi, atas dasar kepentingan timbal balik antara dua negara dan atas dasar nilai-nilai bersama.

Indonesia adalah negeri dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga yang berperan penting di kelompok negara-negara G-20, serta di berbagai institusi global dan regional. Banyak tantangan internasional, seperti menjaga lingkungan, tak bisa diatasi tanpa kontribusi aktif dari Indonesia.

Lebih dari itu, baik AS maupun Indonesia sama-sama berbagi nilai-nilai, termasuk komitmen akan pemerintahan yang demokratis, serta dedikasi untuk toleransi dan pluralisme bagi rakyat dengan berbagai suku dan agama, yang sama-sama bertujuan membentuk satu bangsa yang hidup dalam harmoni.

Jadi, AS mempunyai taruhan besar dalam kesuksesan di Indonesia, dan juga melalui Kemitraan Komprehensif yang baru di antara AS dan Indonesia. Kami akan mengupayakan hal-hal yang bisa membantu Indonesia agar makmur dan berkembang lebih kuat.

Lalu, apa yang bisa diharapkan oleh rakyat Indonesia dengan kunjungan Anda kali ini?

Saya berharap kunjungan saya kali ini bisa meyakinkan rakyat Indonesia bahwa AS memandang Indonesia sebagai seorang teman yang menaruh perhatian lebih besar dari sebelumnya untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

Kami banyak belajar dari Indonesia, sebagai sesama negara demokrasi, sebagai sebuah bangsa yang merengkuh warga dari banyak suku dan agama, yang mewarisi dari sebuah warisan budaya yang kaya.

Saya masih berharap akan melanjutkan pembicaraan dengan Presiden (Susilo Bambang) Yudhoyono serta mendengarkan advis-nya. Saya juga berharap bangsa Indonesia akan melihat Kemitraan Komprehensif yang baru saja kami bangun sebagai awal dari era baru dari hubungan kedua negara.

Dan akhirnya, penanganan ekonomi serta pertumbuhan Indonesia yang dinamis menyuguhkan kesempatan baik untuk (mewujudkan) perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dalam kemitraan bisnis dengan pebisnis-pebisnis Amerika Serikat.

(Kami) berharap juga akan iklim bisnis yang lebih baik, terutama di wilayah penegakan hukum dan akses yang lebih terbuka sehingga akan menarik lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, serta akan berkontribusi bagi keberhasilan ekonomi Indonesia yang lebih besar lagi....

Isi Pesan Presiden Amerika Barack Obama Untuk Mesjid Istiqlal

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuliskan kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal. Obama berharap, kunjungannya ini bisa menjadi contoh keharmonisan umat beragama di dunia.
 


"Kehormatan bagi saya karena mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi masjid yang sangat luar biasa ini," kata Obama dalam pesan tertulis di atas secarik kertas yang ditandatanginya, Masjid Istiqlal, Rabu 10 November 2010.

Selembar kertas bertuliskan tangan Obama itu juga ditandatangani Ibu Negara Amerika Michelle Obama. Dua tanda tangan itu berada di bawah kanan kertas yang diberikan khusus kepada Masjid Istiqlal.

Tulisan tangan kesan Obama itu diterima Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub. Berikut isi lengkap tulisan kesan Obama terhadap Istiqlal:

"I am honored to have had an opportunity to visit this magnificent mosque, which stands as a symbol of the role of Islam in guiding the lines of millions of Indonesians. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all children of God."

Isi Lengkap Pidato Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama di Kampus UI

Barack Hussein Obama
Terima kasih atas sambutan yang hangat ini. Terima kasih kepada semua penduduk Jakarta. Dan terima kasih bagi seluruh bangsa Indonesia.

* *

Saya senang akhirnya bisa berkunjung ke negeri ini dengan ditemani oleh Michelle. Tahun ini, kami telah dua kali gagal datang ke Indonesia. Namun, saya berkeras untuk menyambangi sebuah negeri yang amat bermakna bagi saya ini. Sayangnya, lawatan ini begitu singkat. Tapi saya berharap bisa datang lagi tahun depan pada saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT Asia Timur.

Sebelum berbicara lebih jauh, saya ingin menyampaikan bahwa doa dan perhatian kami tertuju kepada para korban bencana tsunami dan gunung meletus baru-baru ini, khususnya bagi mereka yang kehilangan orang tercinta serta tempat tinggal. Amerika Serikat senantiasa ada di sisi pemerintah dan bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana alam ini, dan kami akan dengan senang hati menolong semampunya. Sebagaimana tetangga yang mengulurkan tangan kepada tetangganya yang lain, dan banyak keluarga menampung orang-orang yang kehilangan rumah, saya tahu bahwa kekuatan dan ketahanan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan sanggup mengangkat kalian keluar dari kesusahan ini.

Saya akan memulai dengan pernyataan sederhana: Indonesia bagian dari diri saya. Pertama kali saya bersentuhan dengan negeri ini adalah ketika ibu saya menikahi seorang pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Sebagai seorang bocah, saya terdampar di sebuah dunia yang berbeda. Namun, orang-orang di sini membuat saya merasa berada di rumah saya sendiri.

Pada masa itu, Jakarta terlihat begitu berbeda. Kota ini disesaki gedung-gedung yang tak begitu tinggi. Hotel Indonesia adalah salah satu bangunan tinggi. Kala itu, ada sebuah pusat perbelanjaan baru bernama Sarinah. Jumlah becak jauh lebih banyak daripada kendaraan bermotor. Dan jalan raya tersisih oleh jalan-jalan kampung tak beraspal.

Kami tinggal di Menteng Dalam, pada sebuah rumah mungil yang halamannya ditumbuhi sebatang pohon mangga. Saya belajar mencintai Indonesia pada saat menerbangkan layang-layang, berlarian di sepanjang pematang sawah, menangkap capung, dan jajan sate atau bakso dari pedagang keliling. Yang paling saya kenangkan adalah orang-orangnya: lelaki dan perempuan sepuh yang menyapa kami dengan senyumnya; anak-anak yang membuat seorang asing seperti saya jadi seperti tetangga; dan guru-guru yang mengajarkan keluasan dunia.

Karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa, dan orang-orang dari berbagai daerah dan suku, periode saya tinggal di negeri ini melapangkan jalan bagi saya menghargai kemanusiaan. Walau ayah tiri saya, sebagaimana orang Indonesia umumnya, dibesarkan sebagai seorang Muslim, ia sepenuhnya percaya bahwa semua agama patut dihargai secara setara. Dengan cara itu, ia mencerminkan semangat toleransi keberagamaan yang diabadikan dalam Undang-undang Dasar Indonesia yang tetap menjadi salah satu ciri negeri ini, yang tentunya memberi inspirasi.

Saya tinggal di kota ini selama bertahun-tahun -- sungguh suatu masa yang membentuk masa kecil saya; suatu masa yang menjadi saksi bagi kelahiran adik saya yang manis, Maya; dan suatu masa yang telah memesona ibu saya sehingga ia terus-menerus menghampiri Indonesia 20 tahun kemudian untuk tinggal, bekerja dan bepergian - mengejar hasratnya mendorong terbukanya kesempatan di pedesaan Indonesia khususnya bagi perempuan. Sepanjang hidupnya, negeri ini, beserta orang-orangnya, tetap tersimpan di hati ibu saya.

Begitu banyak yang berubah dalam empat dekade ini sejak saya kembali ke Hawaii. Jika kalian bertanya kepada saya - atau teman sekolah pada masa itu yang mengenal saya - saya yakin tak ada di antara kami yang mampu menyangka bahwa saya akan kembali ke negeri ini sebagai Presiden Amerika Serikat. Dan beberapa orang semestinya bisa meramalkan kisah luar biasa yang melibatkan Indonesia dalam empat dekade terakhir.

Jakarta yang dahulu saya kenal kini telah berkembang menjadi sebuah kota yang dijejali hampir sepuluh juta manusia, gedung-gedung pencakar langit yang membuat Hotel Indonesia terlihat kerdil, serta pusat-pusat kebudayaan dan perdagangan. Dulu saya dan kawan-kawan semasa kanak biasa berkejar-kejaran di lapangan ditemani kerbau dan kambing. Kini, generasi baru Indonesia termasuk dalam golongan paling terhubung dalam jagat komunikasi dunia melalui telepon genggam dan media sosial. Dulu, Indonesia sebagai bangsa yang masih muda berfokus ke dalam. Kini, bangsa ini memainkan peran penting di kawasan Asia-Pasifik dan ekonomi global.

Perubahan ini menjangkau ranah politik. Waktu ayah tiri saya masih kanak, ia menyaksikan ayah dan abangnya pergi berperang dan tewas demi kemerdekaan Indonesia. Saya lega bisa ada di sini tepat ketika Hari Pahlawan untuk mengingat jasa begitu banyak orang Indonesia yang rela berkorban demi negara yang besar ini.

Ketika saya pindah ke Jakarta pada tahun 1967, beberapa daerah di negeri ini baru saja mengalami penderitaan dan konflik yang hebat. Meski ayah tiri saya pernah menjadi seorang tentara, kekerasan dan pembantaian yang terjadi pada masa kekisruhan politik itu tak dapat saya pahami karena keluarga Indonesia dan teman-teman saya memilih bungkam. Di dalam rumah tangga saya, seperti keluarga Indonesia umumnya, peristiwa itu hadir secara sembunyi-sembunyi. Bangsa Indonesia merdeka, tapi rasa takut senantiasa mengikuti.

Pada masa-masa sesudahnya, Indonesia memilih jalurnya sendiri melalui tranformasi demokratis yang luar biasa - dari pemerintahan tangan besi, ke pemerintahan rakyat. Tahun-tahun belakangan, dunia menyaksikan dengan harapan dan rasa kagum usaha bangsa Indonesia merengkuh peralihan kekuasaan dengan jalan damai dan pemilihan kepala negara serta daerah secara langsung. Ketika demokrasi di negeri ini disimbolkan oleh terpilihnya Presiden dan wakil rakyat, ketika itu pula demokrasi dijalankan dan dipelihara melalui kontrol dan keseimbangan (check dan balance): Sebuah masyarakat madani, partai dan serikat politik yang madani; media dan warga negara penuh semangat yang telah yakin bahwa - di dalam Indonesia - tak ada lagi jalan memutar.

Bahkan ketika tanah tempat kemudaan saya pernah berlalu ini telah berubah banyak, hal-hal yang pernah saya pelajari untuk mencintai Indonesia - semangat toleransi yang tercantum dalam Undang-undang Dasar dan terpacak melalui masjid, gereja dan candi, pun tertanam dalam darah bangsa - masih mengalir di tubuh saya. Bhinneka Tunggal Ika - persatuan dalam keragaman. Falsafah itu merupakan pondasi yang dicontohkan Indonesia kepada dunia. Itu sebabnya Indonesia akan memainkan peran penting pada abad ke-21.

Hari ini, saya kembali ke Indonesia sebagai seorang sahabat sekaligus Presiden yang mengharapkan terjalinnya kerja sama erat antar kedua negara. Sebagai negara yang luas dan majemuk, berdamping-dampingan dengan Samudera Pasifik dan, di atas itu semua, demokrasi, Amerika Serikat dan Indonesia ditakdirkan bersama oleh kepentingan dan nilai-nilai yang sama.

Kemarin, Presiden Yudhoyono dan saya menyetujui Kerja Sama Komprehensif yang baru antara Amerika Serikat dan Indonesia. Pemerintahan kedua negara mempererat hubungan di berbagai bidang dan, yang juga penting, memperkuat hubungan antar bangsa. Kerja sama ini tentunya berdasar atas rasa saling membutuhkan dan saling menghormati.

Dengan sisa waktu yang saya miliki hari ini, saya ingin berbagi tentang mengapa kisah yang baru saja saya utarakan begitu penting bagi Amerika Serikat dan dunia. Saya ingin menitikberatkan pembahasan pada tiga hal yang saling berkait-erat serta mendasar bagi kemajuan manusia: Pembangunan, demokrasi dan agama.

Pertama, persahabatan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Indonesia dapat memajukan pembangunan yang saling menguntungkan.

Ketika saya hidup di Indonesia, sulit membayangkan sebuah masa depan dimana kemakmuran yang dirasakan oleh banyak keluarga di Chicago dan Jakarta akan berhubungan. Kini, kita ada pada zaman ekonomi global. Bangsa Indonesia telah merasakan risiko dan harapan dari globalisasi: Mulai dari krisis ekonomi Asia yang terjadi pada akhir tahun 1990, dan jutaan orang yang berhasil bangkit dari kemiskinan. Artinya, dan yang akhirnya kita pelajari dari krisis ekonomi barusan, masing-masing dari kita memiliki sumbangsih pada keberhasilan yang diraih pihak lain.

Amerika memiliki sumbangsih terhadap sebagian dari Indonesia yang merasakan kemakmuran, karena tumbuhnya kelas menengah di sini juga berarti timbulnya pasar bagi produk-produk kami seperti juga Amerika merupakan pasar bagi Indonesia. Karena itu, kami menanamkan modal lebih banyak di Indonesia. Ekspor dari Amerika telah naik 50 persen, dan kami membuka pintu bagi pengusaha Amerika dan Indonesia untuk saling berhubungan.

Amerika memiliki sumbangsih terhadap Indonesia, yang memainkan peranannya dalam perekonomian global. Hari-hari ketika tujuh atau delapan negara membentuk kelompok dan menentukan arah perekonomian dunia telah berlalu. Karena itulah saat ini G-20 telah menjadi pusat kerja sama ekonomi internasional: Hal yang memungkinkan negeri seperti Indonesia memiliki suara lebih nyaring dan tanggung jawab lebih besar. Melalui kepemimpinan Indonesia di dalam kelompok G-20 yang memerangi korupsi, negeri ini harus ada di depan pada panggung dunia dengan memberikan contoh baik dalam mempraktikkan transparansi dan akuntabilitas.

Amerika memiliki sumbangsih terhadap Indonesia yang mengejar pembangunan berkelanjutan. Karena cara kita bertumbuh akan mempengaruhi kualitas hidup kita serta kesejahteraan planet yang kita diami. Karena itulah kita mengembangkan teknologi untuk menghasilkan energi bersih yang mampu menopang industri dan menjaga sumber daya alam Indonesia. Amerika menyambut kepemimpinan negeri anda dalam usaha global memerangi perubahan iklim.

Di atas itu semua, Amerika memiliki sumbangsih terhadap keberhasilan manusia Indonesia. Kita harus membangun jembatan yang menghubungkan kedua bangsa karena kita akan berbagi jaminan dan kemakmuran di masa nanti. Itu yang kini sedang kita rintis: Meningkatkan kolaborasi antara ilmuwan dan peneliti kita serta bekerja sama memelihara kewirausahaan. Saya pribadi puas karena kita berhasil meningkatkan jumlah pelajar Amerika dan Indonesia yang meneruskan pendidikan di universitas-universitas yang ada pada kedua negara.

Baru saja saya bicarakan masalah-masalah penting dalam kehidupan kita. Lagipula, pembangunan tak melulu hanya berhubungan dengan tingkat pertumbuhan dan angka-angka dalam neraca. Pembangunan juga menyangkut bagaimana seorang anak mampu mempelajari keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi dunia yang selalu berubah. Pembangunan berkaitan dengan bagaimana gagasan baik dapat diwujudkan dan tak tercemar dengan korupsi. Pembangunan juga berhubungan dengan bagaiman kekuatan-kekuatan yang telah mengubah Jakarta yang pernah saya kenal - teknologi, perdagangan, arus keluar-masuk orang dan barang - mampu membuat hidup orang jadi lebih baik: Kehidupan uang ditandai dengan martabat dan kesempatan.

Pembangunan semacam itu tak mampu dipisahkan dari demokrasi.

Kini, kita sering mendengar bahwa demokrasi menghalangi pertumbuhan ekonomi. Ini bukanlah alasan baru. Orang akan berkata, khususnya di tengah perubahan dan kondisi ekonomi tak menentu, bahwa pembangunan akan lebih mudah dijalankan dengan mengorbankan hak asasi manusia. Tapi, saya tak melihat itu di India, juga Indonesia. Apa yang kalian telah raih menunjukkan bahwa demokrasi dan pembangunan saling menopang.

Seperti laiknya demokrasi di negara lain, halangan selalu merintangi. Amerika juga mengalaminya. Undang-undang Dasar yang kami miliki menyatakan upaya untuk menempa "penyatuan lebih sempurna." Kami telah menempuh perjalanan untuk meraih itu. Kami melewati Perang Saudara dan berjuang menegakkan hak-hak pribadi warga negara Amerika Serikat. Usaha itu kemudian membuat kami lebih kuat dan sejahtera serta menjadi sebuah masyarakat yang lebih adil dan bebas.

Seperti negara lain yang bangkit dari pemerintahan kolonial di abad lalu, Indonesia berjuang dan berkorban demi memiliki hak menentukan nasib sendiri. Itulah makna Hari Pahlawan sesungguhnya: Sebuah Indonesia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tapi, secara bersamaan, kemerdekaan yang telah didapatkan itu tak pula berarti menggantikan kekuatan kolonial dengan kekuatan pemerintahan lokal.

Tentunya, demokrasi morat-marit. Tak semua pihak menyukai hasil akhir suatu pemilihan umum. Kalian semua mengalami segala suka dan duka. Namun, perjalanan itu patut dilewati karena tak hanya melulu mengenai surat suara. Butuh lembaga yang kuat untuk mengontrol pemusatan kekuatan. Butuh pasar terbuka untuk memungkinkan banyak individu maju. Butuh pers dan sistem peradilan yang independen. Butuh masyarakat terbuka dan warga negara yang aktif untuk melawan ketimpangan dan ketidakadilan.

Yang demikian adalah kekuatan yang akan mendorong Indonesia. Korupsi harus dilawan. Komitmen pada keterbukaan, yang memungkinkan tiap warga memiliki sumbangsih terhadap pemerintahannya, mesti ada. Kepercayaan bahwa kemerdekaan yang telah direbut merupakan hal yang tetap menyatukan negeri ini harus ditumbuhkan.

Itu adalah pesan dari manusia Indonesia yang telah memajukan kisah demokratis ini: Dari mereka yang berperang di Surabaya 55 tahun lampau; kepada para mahasiswa yang tergabung dalam demonstrasi tahun 1990an; kepada para pemimpin yang telah berhasil menjalani transisi kekuasaan secara damai pada awal abad ini. Karena, akhirnya, para warga negara memiliki hak untuk menyatukan Nusantara, yang membentang sepanjang Sabang dan Merauke: Sebuah penegasan bahwa setiap bayi yang lahir di negeri ini wajib diperlakukan dengan adil meski mereka berketurunan Jawa, Aceh, Bali atau Papua.

Upaya-upaya semacam itu ditunjukkan Indonesia kepada dunia. Negeri ini berinisiatif membentuk Forum Demokrasi Bali, sebuah forum bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman dalam menjaga demokrasi. Indonesia juga telah berusaha menekan ASEAN memperhatikan hak asasi manusia. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berhak menentukan takdirnya sendiri dan Amerika Serikat akan mendukung upaya itu. Namun, warga Asia Tenggara harus pula memiliki hak menentukan nasib mereka sendiri. Itu sebabnya kami mengutuk pemilihan umum di Burma, yang jauh dari kebebasan maupun keadilan. Itu sebabnya kami menyokong masyarakat madani yang penuh semangat di negeri ini. Tidak ada alasan untuk mencegah penegakan hak asasi manusia di manapun.

Itulah pembangunan dan demokrasi - gagasan bahwa ada nilai-nilai yang sifatnya universal. Kemakmuran tanpa kemerdekaan adalah bentuk lain dari kemiskinan. Manusia memiliki cita-cita bersama: Kebebasan untuk tahu bahwa pemimpinmu bertanggung jawab atasmu dan bahwa anda takkan dibui bila memiliki pandangan yang berseberangan dengannya. Anda memiliki kesempatan belajar dan bekerja dengan kemuliaan. Anda bebas menjalankan kepercayaan yang anda anut tanpa takut dikucilkan.

Agama merupakan topik terakhir yang akan saya bicarakan hari ini dan, seperti layaknya demokrasi dan pembangunan, merupakan hal mendasar bagi kisah Indonesia.

Seperti negara Asia lain yang saya kunjungi, Indonesia tenggelam dalam spiritualitas: Sebuah tempat manusia menyembah Tuhan dengan berbagai cara. Sejalan dengan keberagamannya, Indonesia juga negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia - hal yang telah saya ketahui sejak kecil ketika mendengar lantunan azan di Jakarta.

Suatu Individu tak hanya didefinisikan berdasarkan kepercayaannya. Begitu pula Indonesia. Negeri ini tidak hanya ditetapkan berdasarkan penduduk Muslimnya. Kita juga tahu bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan masyarakat Islam telah lama rusak. Sebagai Presiden, saya mendahulukan perbaikan atas hubungan yang rusak ini. Salah satu upaya itu adalah kunjungan ke Kairo pada bulan Juni yang lalu dan keinginan untuk memulai lagi hubungan yang baru antara Amerika Serikat dan umat Islam sedunia.

Waktu itu saya bilang, dan akan saya ulangi sekarang, bahwa tak ada satu pidato pun yang dapat menghapuskan tahun-tahun penuh ketidakpercayaan. Tapi waktu itu saya percaya, demikian pula sekarang, bahwa kita punya pilihan. Kita bisa memilih untuk bisa menetapkan diri kita berdasarkan perbedaan-perbedaan yang kita miliki dan menyerah pada masa depan yang penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan. Atau kita bisa memilih untuk bekerja keras demi memelihara persamaan hak. Saya berjanji, apapun rintangannya, Amerika Serikat akan berkomitmen memajukan manusia. Itulah kami. Kami telah melakukannya. Kami akan terus menjalankannya.

Kami tahu baik masalah-masalah yang menyebabkan adanya tekanan bertahun-tahun ini. Kami telah menciptakan kemajuan setelah 17 bulan pemerintahan. Tapi, pekerjaan belum selesai.

Banyak warga tak berdosa di Amerika, Indonesia dan belahan dunia lainnya masih menjadi target kaum ekstremis. Saya telah menegaskan bahwa Amerika tidak sedang memerangi, dan takkan terlibat perang dengan, Islam. Namun, kita semua harus menghancurkan Al-Qaeda dan antek-anteknya. Siapapun yang ingin membangun tak boleh bekerja sama dengan teroris. Ini bukanlah tugas Amerika sendiri. Indonesia telah berhasil memerangi para teroris dan aliran garis keras.

Di Afghanistan, kami terus bekerja bersama beberapa negara untuk membantu pemerintah Afghanistan meretas masa depannya. Kepentingan kami di sana adalah memungkinkan terwujudnya perdamaian yang pada akhirnya mampu memunculkan harapan bagi negeri itu.

Kami juga telah mencatat kemajuan dalam salah satu komitmen utama kami: Upaya mengakhiri perang di Irak. 100 ribu tentara Amerika telah meninggalkan negeri itu. Penduduk Irak telah memiliki tanggung jawab penuh atas keamanan mereka. Kami terus mendukung Irak dalam prosesnya membentuk pemerintahan yang inklusif. Kami juga akan memulangkan seluruh tentara AS.

Di Timur Tengah, kami telah menghadapi permulaan yang gagal serta halangan. Namun, kami juga terus menjaga upaya merengkuh perdamaian. Bangsa Israel dan Palestina memulai kembali perundingan. Namun, masih ada masalah besar di sana. Ilusi bahwa kedamaian dan keamanan akan datang dengan mudah tak boleh muncul. Tapi, singkirkanlah keragu-raguan: Kami takkan menyia-nyiakan kesempatan untuk memperoleh hasil yang adil bagi semua pihak yang bertikai: Dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan secara damai dan sentosa.

Penyelesaian atas masalah-masalah itu memiliki taruhan yang besar. Dunia yang kita huni telah menjadi kian kecil. Sementara kekuatan-kekuatan yang menghubungkan kita membuka kesempatan, kekuatan-kekuatan itu juga menyokong pihak yang ingin menghambat kemajuan. Sebuah bom di tengah pasar melumpuhkan kegiatan jual-beli. Sepotong gosip dapat mengaburkan kebenaran dan memicu kekerasan di tengah masyarakat yang sebelumnya hidup rukun. Di zaman ini, ketika perubahan begitu cepat dan berbagai budaya berbenturan, apa yang kita bagikan sebagai manusia dapat musnah.

Saya percaya bahwa sejarah Indonesia dan Amerika mampu memberikan kita harapan. Kisah keduanya tertulis dalam semboyan yang dimiliki oleh negara kita masing-masing. E pluribus unum - beragam tapi bersatu. Bhinneka Tunggal Ika - persatuan dalam keberagaman. Kita dua bangsa yang mengambil jalan masing-masing. Namun kedua negara ini menunjukkan bahwa ratusan juta orang yang memiliki kepercayaan berbeda mampu bersatu dengan merdeka di bawah satu bendera. Dan kita sekarang membangun kemanusiaan melalui anak-anak muda yang akan melalui pendidikan di sekolah masing-masing; melalui wirausahawan yang saling berhubungan demi meraih kemakmuran; dan melalui upaya kita memeluk nilai-nilai demokrasi serta cita-cita manusiawi.

Tadi saya mampir ke Masjid Istiqlal. Rumah ibadah itu masih dalam pengerjaan ketika saya tinggal di Jakarta. Saya mengagumi menaranya yang menjulang, kubah yang megah, serta tempatnya yang lapang. Namun, nama serta sejarahnya juga menjadi saksi kebesaran Indonesia. Istiqlal maknanya kemerdekaan. Bangunan itu sebagiannya merupakan wasiat perjuangan sebuah bangsa menuju kemerdekaan. Terlebih lagi, masjid itu dibangun oleh seorang arsitek Kristen.

Itulah semangat Indonesia. Itulah pesan yang diimbuhkan dalam Pancasila. Di sebuah negeri kepulauan yang berisi beberapa ciptaan Tuhan yang paling elok, pulau-pulau yang menyembul dari samudera, orang bebas memilih Tuhan yang ingin mereka sembah. Islam berkembang, begitu pula ajaran lain. Pembangunan diperkuat oleh demokrasi yang sedang berkembang. Tradisi purba terpelihara meski sebuah kekuatan sedang lahir.

Tapi bukan berarti Indonesia negeri sempurna. Tak ada satu negeri pun yang bisa. Tapi di sini ras, wilayah, dan agama yang berbeda mampu dijembatani. Sebagai seorang bocah yang berasal dari suatu ras dan datang dari sebuah negeri yang jauh, saya menemukan semangat untuk melihat diri sebagai seorang individu dalam ucapan "Selamat Datang". Sebagai seorang pemeluk Kristiani yang mengunjungi masjid, saya mengutip pendapat seseorang yang ditanyai tentang kunjungan saya: "Orang Islam juga boleh masuk gereja. Kita semua adalah umat Tuhan."

Ungkapan itu mencetuskan gagasan bahwa sifat ketuhanan ada di dalam diri kita. Kita tak boleh menyerah pada penyangkalan atau sinisisme atau keputusasaan. Kisah yang melibatkan Indonesia dan Amerika menunjukkan kepada kita bahwa sejarah mengikuti perkembangan manusia; bahwa persatuan lebih kuat daripada perpecahan; dan bahwa warga dunia dapat hidup dengan damai. Semoga kedua negeri kita dapat terus bekerja sama, dengan kepercayaan dan determinasi, menyebarkan kebenaran-kebenaran ini dengan seluruh manusia.

MENINGGAL setelah SHOLAT"SUBHANALLAH"



meninggal saat sholat ataupun setelah sholat adalah impian banyak umat muslim..
karna itulah kondisi yang sangat mulia,dimana kita sedang dalam keadaan yang baik..